Di titik ini semua seperti membias antara Mimpi dan Kenyataan
Seperti hitam dan putih yang tidak pernah berjalan seiring dan sewarna, pelangi dan saat sore senja menjinggapun seolah tak pernah berpapasan datang dalam waktu dan tempat yang di nantikan.
Begitu juga malam dan siang seperti dua alam yang kodratnya sangat tidak mungkin terjadi dan bertemu dalam satu waktu.
Tentang cerita kau dan aku hanya seperti benang layangan-layang yang menunggu terbang saat langit membiru menyapa awan putih dan angin, hari-hari ku tuliskan cerita tentang para penerbang layang-layang dan pengenjar layang-layang seperti ceritamu saat bermimpi terbang dan bebas di ketinggian tanpa batas. Ku hanya akan menikmatimu sebagai pendongen rindu yang menceritakan sebait dua bait tentang kau dan aku di tempat yang berbeda.
Dibatas rindu dan persahabatan semua datang terdengar indah dalam satu kalimat yang kau bisikan dalam sajak-sajak yang memberontak duniamu sejenak membaca puisi-puisi belasan tahun yang ku urai dalam kenangan lembaran tinta dan kertas saat kali pertama melihat senyum dan tatapan kedua matamu.
Dibatas ini pun kita memiliki doa dan impian di dunia yang sudah berbeda, berharap satu waktu dan satu hari kau kutemukan dalam uluran benang layangku sehari memilih melawan dunia dan keadaan untuk sejenak melihatmu nyata di duniaku.