Batin ini terluka, merasakan naungan ombak yang akan menghadangku
Hati ini menangis, membisu bagai air yang kehilangan arusnya
Tak kau pahami aku....
Yang selalu menjerit sakit saat ada bunga lain yang kau hisap
Kau kibaskan sayap hitammu kepada limpahan butir kembang yang datang menjulang menunjukan pesonanya
Tanpa kau ingat aku...
Sebuah kembang yang sendiri
Kehilangan daunnya yang semakin mengering layu
Haus oleh cinta yang biasa memelukku
Tak kau pahami aku..........
Yang selalu menahan kuncup agar tak mekar
Kulakukan demi siapa?
Tentu untuk engkau sang lebah yang kini terbang meninggalkanku
Kini kau hilang dari sarangmu saat aku telah temukan harum cinta dari hatiku
Ternyata kau kini telah temani sebuah kembang yang merah
Meronakan setiap senyuman kepadamu
Mungkin dialah yang mengindahkan matamu memberi warna setiap helai kertas yang terkotori sebuah tinta dusta
Tak seperti aku......
Yang hanya bisa mengindahkan matamu saat kau sadari
Kau jatuh ke kumparan lumpur hitam yang
mengotori tubuhmu
Tak kau pahami aku....
Yang hanya sebuah kembang kecil
Mudah layu, berserakan
Aku terbanting oleh tiupan angin yang
membenciku
Mungkin aku tak bisa sepertinya, kokoh,
berwarna, dan harum dalam dekapanmu
Tapi inilah aku.. Melati putih...
Dan dia, Mawar merah
Selasa, 01 Juli 2014
Aku yang tak kau pahami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar