Senin, 15 Desember 2014

Kamu, aku, dan dia

Indahnya hari, saat ku terbelenggu dalam bayangmu. Bermimpi kau ada disini, menemaniku dan berbagi cerita dalam hariku. Sosokmu tak luput terbuai dibenakku, seakan kau adalah puzzle dalam hidupku yang hilang. Kau menyerupai seorang yang terkulai secara nyata dalam mimpiku. Apa? Impian? Bukankah sangat menyedihkan jika seseorang memiliki mimpi yang tak masuk akal? Maksudku, lihat kamu. Iya kamu. Bagaimana mungkin dalam hidupku kau masih hadir sebagai kekasihku padahal dalam dunia nyata, aku tahu jelas, kau tahu jelas, semua orang juga tahu bahwa kamu sudah bahagia dengannya, bukan?
Aku hanya sanggup memilikimu dalam mimpiku. Aku hanya bisa menggenggammu dalam bayangku.
Sekejam inikah kenyataan? Kenyataan bahwa kau tak dapat aku miliki seutuhnya. Karena sudah jelas, hatimu memilihnya. Kamu sangat mencintainya. Dia juga sangat mencintaimu. Lalu siapakah yang harus disalahkan dalam relasi kita bertiga? Antara kamu, aku, dan dia? Aku rasa, akulah penyebabnya.
Aku yang seharusnya tak membalas rasa untukmu saat kau memberi perhatian sederhana sebelum kau kembali padanya. Aku yang terlalu berharap lebih padamu, yang berpikir bahwa kita berdua akan bersatu untuk saling mencintai.
Seharusnya aku tahu diri, aku bukanlah orang yang tahu jauh tentang hidupmu. Dan inilah kita sekarang. Sikapmu mulai berubah saat berdampingan dengannya lagi, dan membuatku rindu saat kau dan aku dulu terbebas untuk saling berbagi tawa tanpa mengenal waktu. Tapi mungkin saat ini, segala kenangan itu harus ku kubur dalam-dalam. Karna sudah jelas, kau miliknya, dan dia milikmu. Dan aku? Mungkin hanya sebagai parasit dalam hubungan kalian berdua.
Biarkan aku pergi, menggenggam hati yang terkoyak kesakitan. Melepaskan segala kepedihan yang selama ini ku sembunyikan di hadapanmu. Aku tak sanggup lagi bertingkah seakan-akan aku baik-baik saja di hadapanmu. Senyumku sendiri telah menyiksa batinku, menjatuhkan jiwaku ke dalam lubuk kesakitan, melukis perasaanku dengan goresan luka yang mendalam. Jangan pedulikan semua ini, anggap saja aku tak pernah ada :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar