Selasa, 15 Maret 2016

Lebih Baik Tidak Tahu

Kadang, lebih baik kamu nggak tahu segalanya, daripada setelah kamu tahu; kamu malah ingin mengakhiri semuanya. Kadang, lebih baik kamu nggak perlu tahu kenyataan yang sebenarnya, daripada setelah tahu; kamu malah ingin menjauh dari dia-- selamanya.
Semua memang tidak kamu mulai dengan kepura-puraan, kamu sungguh mencintai dia, meskipun dia tidak mau cerita bagaimana hidupnya. Bagimu, hal itu tidak masalah, kamu berusaha mencintai dia, pun juga menerima segala kekurangan, dan seluruh beban masa lalunya. Kamu tidak mempermasalahkan segalanya, bagimu cukup dia ada di sampingmu, bagimu cukup dia selalu ada untukmu, dan itulah kebahagiaan utuh yang ada dalam gambaran sempurnamu.
Tapi, kamu tidak pernah tahu, semua orang menyimpan rahasia yang mungkin tidak ingin dia katakan bahkan pada orang terdekatnya, bahkan juga padamu. Ketika pada akhirnya dia mengakui bahwa dia sudah lebih dulu jatuh hati pada yang lain, rasanya kaumau meledak saat itu juga. Lalu kaumemutar ulang semua yang pernah terjadi, semua kebahagiaan yang telah kalian lalui berdua. Kautahu bagaimana menyenangkannya terbenam di dalam peluknya, bagaimana antusiasnya dirimu jika bersandar dalam bahu kokohnya, bagaimana damainya saat bibirnya mengecup ubun-ubun kepalamu.
Kamu tahu betul dan semua itu membuatmu merasa dianggap ada, merasa yang pertama, merasa satu-satunya. Namun, setelah kamu tahu dia sudah bersama yang lain, sebelum menjalin hubungan denganmu, rasanya kamu ingin memaki dirimu sendiri. Menyalahkan keadaan dan ingin segera lupa ingatan. Berharap hari ini tidak pernah ada, berharap dia tidak pernah masuk dalam duniamu, berharap kamu tidak terbiasa pada semua aktivitas yang melibatkan dia dalam hari-harimu.
Namun, dia telah menatap di sini, di lorong hatimu yang sempat sepi, lalu dia tiba-tiba menghuni, menunjukan jalan terang yang kalian berdua tapaki. Setelah berjalan terlalu jauh, pada akhirnya dia memilih seseorang yang lain, kekasih hati utamanya, pergi begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa ada kamu yang telah mati-matian memperjuangkan dia tanpa menuntut dicintai kembali.
Memang kadang, lebih baik kamu tidak mengetahui kenyataan yang ada. Kamu berharap tidak pernah tahu bahwa kamu hanyalah kekasih gelapnya, bahwa kamu hanya yang kedua, bahwa kamu hanya pilihan ketika dia bosan. Kamu berharap tidak pernah tahu segalanya, hingga dia tetap berada di sisimu, meskipun dengan kebohongan semu yang kaupikir cinta.

-Dwitasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar