Hujan menggerogoti pagi. Masih ada kantuk yang belum dituntaskan. Bersama ingatan yang membawa saya kembali ke masa lalu. Saya selalu takjub dengan hujan yang mempunyai daya magis. Tanpa kamu mau, hujan bisa menyeretmu ke tempat-tempat yang tidak ingin kamu kunjungi lagi. Seperti halnya kenangan. Hujan lagi-lagi membuat saya tersesat dalam kenangan. Tentang orang yang pernah singgah di hati saya. Tidak kah kamu ingin sesekali membekukan waktu dan bernostalgia dengan hujan tentang orang-orang yang pernah kamu titipkan hatimu.
Mari
sejenak saya mengajak kamu berbincang-bincang dengan butir-butir air di jendela
kamar saya.
Apa
kamu pernah berada di titik ketidakmengertian atas pikiran kamu sendiri? Apa
kamu pernah memperjuangkan orang dengan mati-matian tetapi tak tahu bahwa sejak
awal dia adalah orang yang salah untuk kamu? Apa kamu pernah bercerita tentang
orang yang kamu cintai bersama hujan? Apa kamu pernah ingin jatuh hanya kepada
hatimu sendiri karena takut patah hati berkali-kali?
Kamu
menanti jawaban saya? Kamu tahu, tidak semua pertanyaan butuh jawaban yang
harus diumbar. Biarlah hati saya yang menjawab. Kamu pasti bisa merasakannya
sendiri.
Hujan
kembali membuka luka lama. Luka yang memang belum sembuh.
Kenangan
yang membuat jantungku berhenti berdetak sejenak. Memang terkadang kamu perlu
melempar dirimu ke masa lalu tapi tidak untuk meratapi. Hanya untuk mengenang
ingatan tentang memori bersama orang yang pernah kamu cintai dan juga
mencintaimu. Kenangan yang membuat perasaan menjadi campur aduk. Kenangan yang
bisa menyebabkan candu untuk menyimpulkan senyum di bibirmu pun sepasang mata
yang disinggahi air hujan. Saya selalu percaya, tidak ada kenangan yang akan
pergi begitu saja, ia selalu meninggalkan jejak untuk singgah di pikiran saya
meski hanya sebentar.
Kenangan
punya sepasang kaki yang menggoreskan jejak bahagia pun sedih di pikiranmu. Tidak
ada yang perlu disesali dari perbuatan masa lalu yang kini hanya tinggal dalam
lembaran-lembaran kenangan, sebab ia pernah mengajarimu untuk bersabar menunggu
orang yang kamu cintai. Memperjuangkan dia yang mungkin tidak pernah menyadari.
Bersikap seolah-olah tak mendengar tentang ocehan-ocehan orang sekitar tentang
dia yang kamu cintai. Saya selalu percaya, hujan dan kenangan diciptakan
sepasang. Semata agar kamu tidak menyia-nyiakan apa yang kamu miliki sekarang.
Hujan pernah berbisik, kenangan mengetuk bukan untuk ditangisi, ia hadir untuk
membuat kamu berani jatuh cinta meski patahan-patahan hati belum sempurna kamu
susun. Sebab tak ada luka yang akan benar-benar sembuh. Selalu ada bekas di
dalam hati.
*Repost
*Repost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar