Jumat, 07 Februari 2014

Pria dengan segala tingkah bodohnya

    Hey kamu pria berkacamata, berambut klimis, berwajah manis yang dulu mengaku pengagum rahasia. Yang dulu sempat aku miliki, yang dulu mencintaiku dengan sungguh-sungguh, yang dulu suka melakukan hal apapun agar aku mencintaimu, yang dulu suka mengagetkanku dengan ciumanmu yang mendarat di pipiku, yang dulu selalu mencium keningku saat kamu ingin mpulang, yang dulu selalu ada untuk membuatku bahagia. Dulu...ya semua itu hanya dulu Segalanya serba tentang kamu. Kamu yang dulu selalu aku abaikan. Kamu yang dulu selalu aku tak pedulikan.
    Aku tak benar-benar mencintaimu. Aku hanya berlagak layaknya orang yang sedang jatuh cinta tapi tak benar-benarcinta. Aku bahagia, tapi tak benar-benar bahagia. Aku tak pernah mau tahu tentang kabarmu. Saat bersamamu, jantungku tak pernah berdetak kencang, tingkahku tak seperti orang yang sedang jatuh cinta.Genggamanmu kosong! Pelukanmu semu! Mungkin saat itu masih ada labirin kosong dalam hati ini yang tak mampu terisi olehmu. Awalnya semua berjalan biasa saja, tapi aku mulai risih dengan tingkah bodoh dan keanehanmu. Aku tak pernah suka caramu mengatakan cinta dengan hal setolol itu. Kenapa dulu kamu selalu membuatku marah? Kenapa dulu kamu tak berusaha menumbuhkan cinta dalam hatiku? Dan kenapa aku tak bisa mencintaimu walaupun aku tahu telah banyak yang kamu korbankan untukku?.
    Aku sudah benar-benar membuat mu jatuh cinta. Hingga kamu merasakan sakitnya. Aku benar-benar lega karna tak ada lagi orang yang selalu bersikap tolol yang membuat aku bosan. Tak ada lagi orang yang ingin menemaniku siang dan malam yang selalu membuatku kesal. Sebulan dua bulan tiga bulan aku merasa bahagia tanpa kamu. Saat itu juga aku sering berganti-ganti kekasih. Tapi saat itu juga kamu masih mengharapkanku. Mencari-cari tahu kabarku, mencari tahu dengan siapa aku saat itu. Aku tak pernah peduli karna kamu selalu membuat ku kesal dengan tingkah bodohmu itu.
     Tapi Tuhan memang adil, Tuhan berikanku rasa sakit untuk menyadarkanku dari kesalahanku. Ada yang hilang dalam hati ini, ada yang hilang dalam hidupku. Tak ada lagi tawa renyahmu, senyumanmu, genggamanmu, suaramu, pelukanmu. Tak ada lagi yang mencium pipiku diam-diam ketika aku melamun. Dan tak ada lagi hal bodoh tentangmu yang ternyata membuatku rindu. Hanya ada hampa yang menemaniku setiap malam. Memang aku selalu berganti- ganti kekasih setelah putus denganmu. Tapi dia tak sebodoh kamu, dia tak pernah mencium keningku saat ingin pulang, dan dia tak bisa mengatakan cinta dengan cara yang tulus sepertimu.
     Sungguh aku menyesal telah menyia-nyiakanmu dengan kejamnya. Kamu yang dulu aku abaikan, diam- diam ternyata sudah mengisi ruang di hatiku. Tapi kenapa saat aku ingin memintamu kembali, kamu telah bersama dengan yang lain. Bersama wanita yang sepertinya benar-benar mencintaimu. Ada cemburu yang tak bisa diungkapkan, ada sakit yang tak bisa ditunjukan, ada tangis yang hanya bisa dipendam. Dia yang telah menggengam tanganmu, sementara aku hanya terdiam dan berucap dalam hati "aku dulu pernah menggenggam tangan itu, aku dulu pernah memeluknya seperti itu". Mungkinkah kamu telah melupakan aku? Aku yang dulu menjadi satu-satunya dalam hidupmu. MENYESAL! kenapa aku malah membuatnya pergi. Kenapa orang yang tulus mencintaiku malah tak pernah ku pedulikan. Kita memang telah putus tapi kenangan tentangmu tak pernah benar-benar putus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar