Kamu tahu apa yang sangat aku rindukan saat ini? Tentu kamu tak akan pernah tahu sayang. Karna setiap kali aku bicara soal perasaan tentu kamu akan menutup telinga dan seolah-olah tak mau tahu. Seperti halnya saat kamu bilang, "kamu harus buang rasa sayang kamu ke aku". Aku tertawa geli sampai aku meneteskan air mata. Tentu bukan air mata itu menetes bukan karna aku tertawa terbahak-bahak, tapi karna ada sakit yang merajam dalam dada ini sayang. Saat kamu bilang kata-kata itu, rasanya aku ingin berhenti mencintaimu, rasanya aku ingin buang jauh-jauh perasaan ini padamu, rasanya aku ingin pergi jauh darimu, aku ingin melupakan semuanya, iya semuanya. Ah...
Rasanya aku menjadi wanita bodoh yang perasaannya sama sekali tak digubris. Sayang, haruskah aku melupakan semuanya? Haruskah aku menyerah dengan cara bodoh seperti ini? Aku tak tahu kenapa jadi seperti ini. Kenapa kamu menjadi seseorang yang tak lagi ku kenali. Kenapa sikapmu berubah 180 derajat sejak terakhir kita bertemu. Kenapa kamu tak semanis saat kita bertemu. Kenapa sayang?
Aku masih ingat saat kamu memelukku dan saat itu kamu bilang "aku sayang kamu oon, aku tahu kemana jalan pulang kok".
Setiap aku ingat kata-kata itu, rasanya aku masih ingin bertahan, aku masih ingin memperjuangkanmu. Tapi di sisi lain, aku mempertanyakan, haruskah aku berjuang sendirian. Aku pernah bilang, feeling aku selalu kuat dan nggak mungkin salah. Lalu katamu, "semua tergantung pada feelingmu". Dan aku percaya padamu sayang, aku percaya kamu takkan pergi. Kamu tak akan menyerah hanya sampai disini.
Katakan padaku kalau ini hanya sementara, dan kamu tak akan benar-benar melupakan perasaanmu padaku. Sayang, katamu saat ini kamu hanya ingin fokus pada pekerjaan dan kesembuhan ibumu. Semoga itu benar ya, bukan karna kamu mencari-cari alasan untuk menjauhiku. Bukankah kamu tau, aku begitu tulus mencintaimu. Sayang jika ada cara lain untuk mencurahkan rindu selain dengan menangis, sungguh aku akan lakukan saat ini juga. Aku tak tahu harus dengan cara apa agar setiap malam aku tak menangis hanya karna rindu akan kebiasaan kita dulu. Katakan padaku apa yang harus aku lakukan saat aku mengingatmu; mengingat kenangan indah kita. Sayang, akhir-akhir ini aku selalu tak sengaja melihat jam dan menit yang sama. Katamu, itu pertanda ada yang memikirkan dan merindukan kita. Aku berharap kamupun merindukanku sayang. Seperti yang pernah ku tulis dalam kertas bintang, "Jika kamu melihat jam dan menit yang sama, kamu akan tahu siapa yang merindukanmu." Semoga rindu kita selalu sama yaa :')
Sayang aku cuma rindu. Rindu saat-saat terindah kita.
Dari wanita yang merindukan genggaman tanganmu, pelukan hangatmu, dan tawa renyahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar