Jumat, 07 November 2014

Penyihir hati

Aku serupa embun-embun pagi berdiam diri dengan sejuk setia kepada bumi, saling memeluk sebelum merelakan diri—dibakar oleh matahari
aku tak pernah berniat untuk menyembah
berhala cinta lalu berdoa dan berharap semoga ia dapat menyembuh segala luka

(seperti Hawa tercipta untuk Adam, seperti
itu pula aku membutuhkanmu; agar aku tak merasa sendirian dan kesepian.) sebab kesederhanaan adalah langkah awal menuju bahagia untuk kita sepasang rindu yang saling cinta
engkau adalah gerhana matahari, tanpa
nama dan cahaya kau tetaplah bermakna
tiba-tiba aku ingin menjadi Ksatria,
bersama remah-remah
bulan untuk menemani gelap-lelap tidurmu—dengan setia
mantra-mantra cinta dan doa telah aku
rapalkan
bila itu benar dan baik, biarkan Tuhan yang aminkan
ini sajak sederhana untukmu, tapi untuk
memilikimu tak sesederhana itu
aku hanya hendak menikmati indahmu—
seperti pelangi dari jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar